Berubah Jadi Cinta
“ Dulu, Sekarang, Selamanya Akan Selalu CINTA ”
Pagi
itu, Deddy datang ke kelas agak telat karena semalam ia dan teman-temannya
menonton acara sepak bola hingga larut malam. Begitu mendengar suara gaduh dari
arah kelas membuat ia menarik napas lega. Aku, Fanny dan Rozy menyambutnya
dengan tersenyum manis sambil mengalungkan sebungkus coklat, sementara Deddy merasa
bingung, “ kenapa tumben-tumbennya mereka menyambutku dengan baik ”, bisik
hati Deddy.
“
Hei, bengong aja! Nih coklatnya ”, Tegur Rozy teman sebangkunya.
“ Eh ya, makasih, tapi Bay
The Way Bu ninik gag bakalan dating deh hari ini ”, kata Deddy menyorotkan matanya keluar kelas.
“ Alah bukannnya kamu senang
ya kalau Bu Ninik tidak ngajar ”, sahutku nyindir Deddy.
“ emang! Soalnya thu, Deddy
sebel sama pelajaran matematika ”. ucap Funny
“ Yaiyalah, secara gitu Aku
kan gag bisa tiap kali ngrjain tugas dari Bu Ninik ”, balas Deddy giris.
Seperti
itulah kami yang selalu memojokkan Deddy, coeok lelet yang super duper
nyebelin, dan parahnya dia sering terlambat masuk kelas. Tapi Aku ngerasa
bahagia saat di dekatnya, entah kenapa Aku sepertinya suka dengannya. Meskipun
begitu Deddy itu kan sahabatku jadi mana mungkin itu terjadi padaku dan Deddy.
Tet…teet…!!!
Bel pergantian jam pelajaran berbunyi. Aku dan Funny segera mengambil baju
olahraga dan menuju kamar mandi untuk ganati pakaian.
“ Fun, materinya apa kali
ini ya yang akan diberikan sama pak Rifa’I ”, sahutku sambil ganti pakaian!
“ Man ague tahu, tapi kalau
gag salah Volly kali ”, balas Funny.
“ terserah deh, ayo Fun
cepat nanti kita kena hukuman lagi kalau terlambat baris ”, ucapku.
Aku dan
Funny bergegas keluar dan meletakkan seragam ke kelas, bunyi peluit Pak Rifa’I
pun berbunyi. Semuanya sudah berbaris rapi, tapi parahnya Deddy belum kelihatan
dibarisan.
“
eh fun, kayaknya Deddy bakalan terlambat lagi deh ”, ucapku gelisah.
“
nggak kayaknya lagi, yah emang udah terlambat kali ”, balas Funny
Hari
Sial????
Sepertinya itu kata ayang cocok untuk cowok lelet seperti Deddy. Beberapa menit kemudain, akhirnya muncul juga orang yang dibicarakan.
Sepertinya itu kata ayang cocok untuk cowok lelet seperti Deddy. Beberapa menit kemudain, akhirnya muncul juga orang yang dibicarakan.
“
Eh kemana aja sich loe, dah terlambat tau ”, sapa Rozzy dengan sinis.
“
Suth, diem cerewet!!!”, Deddy marah.
Akhirnya
Deddy disuruh Push Up 5 kali sama pak Rifa’I, guru penjaskes yang hari itu
mengajar kelas kami. Ya salah sendiri siapa yang suruh terlambat, jadi
begitulah akhirnya. Dua jam pelajaran olahraga akhirnya berakhir juga. Aku
merasa capek sekali gara-gara main Volly. Tidak buang-buang waktu Aku langsung
ke kelas dan mengambil seragam, lalu ke kamar mandi untuk ganti pakaian.
Sampai-sampai Funny ku tinggal dan tak ku hiraukan.
“
Eh, tungguin donk, kok ditinggalin sich ”, Funny tergesa-gesa.
“
Ah, lama che…..”, ucapku sinis.
“
Biarin, masih lama juga istirahatnya ”, balas Funny singkat.
Selesai
ganti baju Aku dan Funny langsung ke kantin karena tak tahan dari tadi sudah
menahan dahaga. Aku menghela nafas lega setelah meminum es segar rasa jeruk di
kantin. Tiba-tiba Aku melihat bayangan Ayu melintasi lapangan basket bersama
Deddy. Ayu cewek cantik dan sombong itulah yang selalu membuat Aku kesal,
Karena Ayu selalu mendekati Deddy. Dan sekarang Deddy terlihat akrab dengan
Ayu. Sebelum melangkah ke kelas, mereka saling bertatap muka. Aku menggigit
bibir dan kembali mendesah sedih. Sebelumnya satu-satunya cewek yang suka sama
Deddy sudah ditolak mentah-mentah sama dia. Dan sekarang Aku mencoba
mendekatinya lagi.
Lihatlah,
Deddy melangkah masuk kelas dengan penuh percaya diri dan bibirnya yang selalu
tersenyum manis. Tiba-tiba matanya menatap Aku yang sedang memperhatikannya.
“ Hai Ani, Aku punya sesuatu
buat kamu, sorry ngasihnya belakangan habis tadi kamu udah duluan ke kantinnya
sich. Dan Aku keburu ketemu sama Ayu ”, Sapa Deddy sambil duduk disampingku.
Aku
merasa cemburu tiba-tiba, ternyata Ayu begitu mudah mendekati Deddy. Sementara Aku yang selama ini hanay memendam
harap saja untuk bisa memiliki Deddy.
“ Ini buat kamu An ”, Deddy
memberiku sebungkus coklat dan Aku menerimanya dan bilang terima kasih padanya.
“ kamu tahu gag! Kamu yang
sudah buat Aku giat dating ke Sekolah. Karena ingatanku selalu memikirkan dan
membayangkan cantikmu itu ”, bisik Deddy ngegombal.
Tapi
perkataannya barusan itu membuatku tercekik seperti gag bisa nafas rasanya.
Perasaanku mendadak tidak menentu, kecewa pada diri sendiri, iri atau mungkin
sedih, karena yang tidak adil telah menimpaku.
“
Hayo!! Ngomongin apa’an ”, sahut Rozzy yang masuk ke kelas.
“
Ah, kamu bisanya neganggu orang saja ”, Ucap Deddy.
Bel
pulang pun berbunyi, Aku dan Funny bergegas menuju tempat parkir sepeda. Dan
saat mau pulang, tiba-tiba Deddy menghalangi jalanku. Dia tersenyum manis dan
berkata kepadaku “ Hati-Hati di Jalan yah ”.
“
Okkey. .. .”, jawabku pendek.
Aku
pulang dengan pikiran tak karuan. Dan masih mikirin perkataan Deddy kepadaku.
Aku heran mengapa dia member perhatian lebih padaku. Pikiran itu terus menempel
dibenakku hingga Aku sampai dirumah.
“
Assalamualaikum. . . .Bu, Aku pulang!!!”, ucapku
“
tach, waalaikumsalam. . . .!!, jawab Ibuku.
Malam
harinya Aku dapat SMS dari Deddy. Aku tak sabar membacanya, ternyata dia hanya
menyapaku dengan berkata. “ malem cew. . .”. Aku membalasnya dengan ucapan “
malem jugha. . . .”. dia berkata kalau besok dia ingin berbicara sesuatu
padaku. Aku berfikir apa ya yang mau dibicarakan Deddy. Aku pun penasaran dan
tak sabar menunggu hari besok. Semangat berangkat kesekolah. Funny sobatku
menjemputku dengan sepedanya berangkat ke sekolah.
“
okey, tapi jangan lama-lama yah! Kita kan hari ini piket ”, Funny mengingatkan.
“
Ya. . .ya cerewet. . . .”, sahutku sambil keluar dari rumah.
“
Ayo, dah siap!!! Yupzz. . . . .aku dan Funny pergi ke sekolah.
Sesampainya
di sekolah, Aku heran ternyata Deddy dan Rozzy sudah berada di dalam kelas. Aku
dan Funny langsung membersihkan kelas tanpa menghiraukan mereka. Setelah
selesai. Tiba-tiba sebuah sapaan hangat mengagetkanku. Cowok itu tersenyum
manis padaku.
“
Ada apa sich, nggak ada kerjaan apa ngagetin orang sembarangan”, kataku
“
Emang! gitu aja marah, maaf dech. . . .”
ucap Deddy pelan
“
katanya ingin berbicara, emang bicara apa che. . . “ Aku penasaran
“
Oow. . .jadi sekarang penasaran nich?” Tanya Deddy sambil tersenyum.
“ Ya
udah kalau gag ada, Aku mau pergi!” kataku pahit.
“ Tunggu, ya ya cantik sabar
donk. .! Aku gag berani ah, ntar kamu marah lagi sama Aku”. Ujar Deddy.
Saat
Deddy mau berbicara lagi, Rozzy keburu nyamperin. Anehnya Deddy tegang dan gag
jadi ngomong ke Aku.
“
Ani, gag istirahat kah???”, tutur Rozzy.
“
ya, bentar lagi. . .”, kataku melas.
Aku pun
keluar dan menghampiri Funny yang duduk di teras bersama anak-anak yang lain.
Aku gag berani ngomong ini dulu ke Funny, karena semua ini hanya perasaanku
saja dan belum pasti apa yang mau dibicarain Deddy ke Aku tadi.
Tak
terasa terik matahari memanas dan menyayat kulit. Waktu pulang sekolah sudah
tiba. Aku kali nggak keburu-buru pulang, karena Funny mau ngembaliin buku ke
perpustakaan. Ternyata Deddy juga berada di perpustakaan itu.
“ Wah, beruntukng dech Aku
disini ketemu sama cewek cantik ”, ucap Deddy sambil melihat Aku.
“ yee, kamu kali yang
ngikutin Aku ”, sahutku
“ siapa yang ngikutin kamu,
Gee. . .err. . .” balas Deddy.
“ An, Aku tadi mau ngomong
tapi keburu Rozzy datang, tapi sekarang Rozzy dah pulang dan gag bakalan ganggu
lagi. . .”, bisik Deddy.
“ An, kamu tau gag, Aku dah
lama suka sama kamu, tapi Aku gag berani ngungkapin kata ini ke kamu, tapi
akhirnya terpaksa dech, soalnya Aku takut keduluan sama Rozzy ”, bisik Deddy
pelan.
Aku
hanya diam tanpa kata dengan menatap raut muka Deddy yang serius bicara padaku.
Aku masih tak menyangka ternyata dia menyukaiku sama seperti Aku mencintainya.
Tapi mana mungkin Aku kan udah sahabatan sama dia, pikiranku tak karuan.
“ Woy..kok diem chi,
terserah apa jawaban kamu, Aku akan terima ”, ucap Deddy pasrah.
“ Emh. . .gimana yach Ded,
Aku bingung. . .bukannya kamu dah sama Ayu yah. . ?’ tanyaku.
“ Kata siapa, Aku dan Ayu
gag ada apa-apa kok sumpah, kita Cuma temenan doing ”, tegur Deddy.
“ Oh yah, Aku pulang dulu
yah Ded, ayo Fun. .” kataku ngeles sambil menyeret Funny agar segera pulang.
Aku masih tidak menyangka semua ini terjadi.
“ Fun, Deddy itu pacaran
sama Ayu, itu bener apa. . .?”, tanyaku.
“ gag tuh, kata siapa. Setau
Aku Ayu dah punya pacar kok ”, ujar Funny.
“ Oow gitu,” balasku lirih.
“ Fun, kamu tahu gag Deddy tadi ngungkapin cinta lo ke Aku. Dan dia kayak
serius dech, menurut kamu Aku harus gimana yah?
“ what, yang bener kamu
Rul, kok bisa, wah ada yang lagi
kasmaran nih ”, kata Funny memojokkanku.
“ Kalau kamu cinta sama
Deddy, yah terima aja begitu sebaliknya. Deddy kan dah lama kamu kenal ya
nunggu apa lagi.
Menurut
Funny emang benar, tapi gimana kalau ada yang gag suka, Aku masih belum percaya
juga. Ah!!! Aku mendesah membuang pikiranku itu jauh-jauh.
“
makasih yah Fun, sampai ketemu besok ”, pamitku.
“
Okeh. . .You are welcome ”, balas Funny.
Sore tiu,
Akunduduk diteras samping sambilmmembaca cerpen yang kupinjam tadi di
perpustakaan. “ sore Rul, wah kelihatannya serius nie bacanya ”. tiba-tiba
sebuah sapaan terdengar di telingaku. Ternyata Funny dan Deddy datang ke
Rumahku. Dan tiba-tiba Aku merasa tegang dan canggung.
“
Tumben, kalian maen ke rumahku. .?” tanyaku heran.
“ Gag boleh tha, sekali-kali
Aku ngajak Deddy maen ke rumahmu ”, ujar
Funny melas.
“
ya bolehlah. .kenapa emangnya??”
“ Gag, Cuma mau nganterin
Deddy ajah, kasihan mau apel tapi gag berani.he. . .he. . ”, ucap Funny
nyebelin.
“ Ah, kamu bisa saja, bohong
yah ”, ucapku ngeles.
“ Nggak An, Funny gag bohong
kok, Aku memang keengen ketemu kamu kok ”, ujar Deddy. Ternyata Deddy emang
bener serius mencintai Aku.
“ Ded, apakah kamu bener ngomong
tadi di sekolah??” tanyaku agak ragu.
“ Yach. .bener An, Aku
pengen jadi pacar kamu dari dulu. Jujur dari pertama Aku ketemu kamu, jadi
sahabat kamu, Aku sudah punya rasa ini ”, katanya padaku.
Apakah
yang terjadi, ini semua seperti mimpi yang indah di dalam hidupku.” Ya Allah,
Aku mohon jika ini mimpi, jangan jangan bangunkanku dari mimpin indah ini Ya
Allah,” Aku berkata dalam hati. Ternyata cintaku tidak brtepuk sebelah tangan.
“ Ded, Aku juga suka sama
kamu dari dulu. .dan Aku piker kita tak akan pernah bisa jadian karena Aku dan
kamu sahat dari dulu. Ternyata pikiranku salah. . .perasaanku sama sepertimu ”,
ucapku bahagia.
“ Jadi, kamu terima cintaku
donk..”ucap Deddy.
“ nggak tau, pikir aja
ndiri. Pasti udah tau jawabannya ”, ujarku sinis.
Takl lama Deddy dan Funny
berpamitan pulang karena hari sudah mulai gelap, dan Aku masuk ke rumah drngan
perasaan senang
.
.
“ Tidak bisa di pungkiri lagi,
Persahabatan bisa berubah jadi Cinta dan Kebahagiaan ”
“ Oh, Aku tidak percaya
bahwa sahabatku selama ini seta cowok yang super duper nyebelin dan nggangguin
Aku ternyata suka sama Aku ”, pikiranku dalam hati.
Kebahagiaan, itulah yang
kurasakan dan kualami saat ini. Sungguh baru pertama ini Aku merasakan
kebahagiaan di umurku yang baru 16 tahun. Itu semua gara-gara cowok super duper
nyebelin, Deddy. Nama itu yang selalu terlintas di benakku setiap saat.
“ Dasar pelamun ”, ejek Funny.
“ Karena kamu cantik dan sahabatku, perkataan kamu tadi
Aku maafkan ”, balasku kesal.
“ Sorry dech An. . .”, kata Funny tertawa lagi.
“ Yupzzz, Aku juga bercanda kok. .”
“ Mikirin apa che sob ”, Tanya Funny pendek.
“ Nggak kok, Cuma sekedar
membayangkan wajah pangeran ganteng, Doddy donk. .he he he ”, ucapku.
“ Fun, indah ya jika kita
dicintai orang, apalagi orang itu yang kita harapin. Aku masih gag percaya ”.
“ hey, Aku harap kamu jangan
terrlalu larut dalam kebahagiaan ini, sebab, bagaimanapun juga hidup terus
berjalan dan tak selamanya dia ada disampingmu, menyayangimu seperti sekarang
ini, dan hidup ini akan berjalan lebih baik jika masih mempunyai harapan ”,
tutur Funny padaku.
Lalu Aku
memeluk Funny dan berkata “ Dulu, sekarang, bahkan selamanya ku kan selalu
tetap CINTA, meskipun entah esok apapun yang terjadi, Aku terima kenyataannya.
Persahabatan tak akan pernah terpisah dan terhapuskan. Walau
badai menerpa, walau apapun menghadang sahabat tetaplah sahabat. . . .
Aku Harus Optimis itu!!!!! SEMANGATfacebook saya
0 komentar:
Post a Comment