berandalpunk.blogspot.com. Powered by Blogger.

Translate

Home » » cerpen "Rasa Sayang Seorang Sahabat Berubah Jadi Cinta "

cerpen "Rasa Sayang Seorang Sahabat Berubah Jadi Cinta "

Rasa Sayang Seorang Sahabat
Berubah Jadi Cinta


“ Dulu, Sekarang, Selamanya Akan Selalu CINTA ”
                Pagi itu, Deddy datang ke kelas agak telat karena semalam ia dan teman-temannya menonton acara sepak bola hingga larut malam. Begitu mendengar suara gaduh dari arah kelas membuat ia menarik napas lega. Aku, Fanny dan Rozy menyambutnya dengan tersenyum manis sambil mengalungkan sebungkus coklat, sementara Deddy merasa bingung, “ kenapa tumben-tumbennya mereka menyambutku dengan baik ”, bisik hati Deddy.
                        “ Hei, bengong aja! Nih coklatnya ”, Tegur Rozy teman sebangkunya.
“ Eh ya, makasih, tapi Bay The Way Bu ninik gag bakalan dating deh hari ini ”, kata   Deddy menyorotkan matanya keluar kelas.
“ Alah bukannnya kamu senang ya kalau Bu Ninik tidak ngajar ”, sahutku nyindir Deddy.
“ emang! Soalnya thu, Deddy sebel sama pelajaran matematika ”. ucap Funny
“ Yaiyalah, secara gitu Aku kan gag bisa tiap kali ngrjain tugas dari Bu Ninik ”, balas Deddy giris.
            Seperti itulah kami yang selalu memojokkan Deddy, coeok lelet yang super duper nyebelin, dan parahnya dia sering terlambat masuk kelas. Tapi Aku ngerasa bahagia saat di dekatnya, entah kenapa Aku sepertinya suka dengannya. Meskipun begitu Deddy itu kan sahabatku jadi mana mungkin itu terjadi padaku dan Deddy.
            Tet…teet…!!! Bel pergantian jam pelajaran berbunyi. Aku dan Funny segera mengambil baju olahraga dan menuju kamar mandi untuk ganati pakaian.
“ Fun, materinya apa kali ini ya yang akan diberikan sama pak Rifa’I ”, sahutku sambil ganti pakaian!
“ Man ague tahu, tapi kalau gag salah Volly kali ”, balas Funny.
“ terserah deh, ayo Fun cepat nanti kita kena hukuman lagi kalau terlambat baris ”, ucapku.
            Aku dan Funny bergegas keluar dan meletakkan seragam ke kelas, bunyi peluit Pak Rifa’I pun berbunyi. Semuanya sudah berbaris rapi, tapi parahnya Deddy belum kelihatan dibarisan.
                        “ eh fun, kayaknya Deddy bakalan terlambat lagi deh ”, ucapku gelisah.
                        “ nggak kayaknya lagi, yah emang udah terlambat kali ”, balas Funny
            Hari Sial???? 
           Sepertinya itu kata ayang cocok untuk cowok lelet seperti Deddy. Beberapa menit kemudain, akhirnya muncul juga orang yang dibicarakan.
                        “ Eh kemana aja sich loe, dah terlambat tau ”, sapa Rozzy dengan sinis.
                        “ Suth, diem cerewet!!!”, Deddy marah.
            Akhirnya Deddy disuruh Push Up 5 kali sama pak Rifa’I, guru penjaskes yang hari itu mengajar kelas kami. Ya salah sendiri siapa yang suruh terlambat, jadi begitulah akhirnya. Dua jam pelajaran olahraga akhirnya berakhir juga. Aku merasa capek sekali gara-gara main Volly. Tidak buang-buang waktu Aku langsung ke kelas dan mengambil seragam, lalu ke kamar mandi untuk ganti pakaian. Sampai-sampai Funny ku tinggal dan tak ku hiraukan.
                        “ Eh, tungguin donk, kok ditinggalin sich ”, Funny tergesa-gesa.
                        “ Ah, lama che…..”, ucapku sinis.
                        “ Biarin, masih lama juga istirahatnya ”, balas Funny singkat.
            Selesai ganti baju Aku dan Funny langsung ke kantin karena tak tahan dari tadi sudah menahan dahaga. Aku menghela nafas lega setelah meminum es segar rasa jeruk di kantin. Tiba-tiba Aku melihat bayangan Ayu melintasi lapangan basket bersama Deddy. Ayu cewek cantik dan sombong itulah yang selalu membuat Aku kesal, Karena Ayu selalu mendekati Deddy. Dan sekarang Deddy terlihat akrab dengan Ayu. Sebelum melangkah ke kelas, mereka saling bertatap muka. Aku menggigit bibir dan kembali mendesah sedih. Sebelumnya satu-satunya cewek yang suka sama Deddy sudah ditolak mentah-mentah sama dia. Dan sekarang Aku mencoba mendekatinya lagi.
            Lihatlah, Deddy melangkah masuk kelas dengan penuh percaya diri dan bibirnya yang selalu tersenyum manis. Tiba-tiba matanya menatap Aku yang sedang memperhatikannya.
“ Hai Ani, Aku punya sesuatu buat kamu, sorry ngasihnya belakangan habis tadi kamu udah duluan ke kantinnya sich. Dan Aku keburu ketemu sama Ayu ”, Sapa Deddy sambil duduk disampingku.
            Aku merasa cemburu tiba-tiba, ternyata Ayu begitu mudah mendekati Deddy.  Sementara Aku yang selama ini hanay memendam harap saja untuk bisa memiliki Deddy.
“ Ini buat kamu An ”, Deddy memberiku sebungkus coklat dan Aku menerimanya dan bilang terima kasih padanya.
“ kamu tahu gag! Kamu yang sudah buat Aku giat dating ke Sekolah. Karena ingatanku selalu memikirkan dan membayangkan cantikmu itu ”, bisik Deddy ngegombal.
            Tapi perkataannya barusan itu membuatku tercekik seperti gag bisa nafas rasanya. Perasaanku mendadak tidak menentu, kecewa pada diri sendiri, iri atau mungkin sedih, karena yang tidak adil telah menimpaku.
                        “ Hayo!! Ngomongin apa’an ”, sahut Rozzy yang masuk ke kelas.
                        “ Ah, kamu bisanya neganggu orang saja ”, Ucap Deddy.
            Bel pulang pun berbunyi, Aku dan Funny bergegas menuju tempat parkir sepeda. Dan saat mau pulang, tiba-tiba Deddy menghalangi jalanku. Dia tersenyum manis dan berkata kepadaku “ Hati-Hati di Jalan yah ”.
                        “ Okkey. .. .”, jawabku pendek.
            Aku pulang dengan pikiran tak karuan. Dan masih mikirin perkataan Deddy kepadaku. Aku heran mengapa dia member perhatian lebih padaku. Pikiran itu terus menempel dibenakku hingga Aku sampai dirumah.
                        “ Assalamualaikum. . . .Bu, Aku pulang!!!”, ucapku
                        “ tach, waalaikumsalam. . . .!!, jawab Ibuku.
            Malam harinya Aku dapat SMS dari Deddy. Aku tak sabar membacanya, ternyata dia hanya menyapaku dengan berkata. “ malem cew. . .”. Aku membalasnya dengan ucapan “ malem jugha. . . .”. dia berkata kalau besok dia ingin berbicara sesuatu padaku. Aku berfikir apa ya yang mau dibicarakan Deddy. Aku pun penasaran dan tak sabar menunggu hari besok. Semangat berangkat kesekolah. Funny sobatku menjemputku dengan sepedanya berangkat ke sekolah.
                        “ okey, tapi jangan lama-lama yah! Kita kan hari ini piket ”, Funny mengingatkan.
                        “ Ya. . .ya cerewet. . . .”, sahutku sambil keluar dari rumah.
                        “ Ayo, dah siap!!! Yupzz. . . . .aku dan Funny pergi ke sekolah.
            Sesampainya di sekolah, Aku heran ternyata Deddy dan Rozzy sudah berada di dalam kelas. Aku dan Funny langsung membersihkan kelas tanpa menghiraukan mereka. Setelah selesai. Tiba-tiba sebuah sapaan hangat mengagetkanku. Cowok itu tersenyum manis padaku.
                        “ Ada apa sich, nggak ada kerjaan apa ngagetin orang sembarangan”, kataku
                        “ Emang!  gitu aja marah, maaf dech. . . .” ucap Deddy pelan
                        “ katanya ingin berbicara, emang bicara apa che. . . “ Aku penasaran
“ Oow. . .jadi sekarang penasaran nich?” Tanya Deddy sambil tersenyum.
“ Ya udah kalau gag ada, Aku mau pergi!” kataku pahit.
“ Tunggu, ya ya cantik sabar donk. .! Aku gag berani ah, ntar kamu marah lagi sama Aku”. Ujar Deddy.
            Saat Deddy mau berbicara lagi, Rozzy keburu nyamperin. Anehnya Deddy tegang dan gag jadi ngomong ke Aku.
                        “ Ani, gag istirahat kah???”, tutur Rozzy.
                        “ ya, bentar lagi. . .”, kataku melas.
            Aku pun keluar dan menghampiri Funny yang duduk di teras bersama anak-anak yang lain. Aku gag berani ngomong ini dulu ke Funny, karena semua ini hanya perasaanku saja dan belum pasti apa yang mau dibicarain Deddy ke Aku tadi.
            Tak terasa terik matahari memanas dan menyayat kulit. Waktu pulang sekolah sudah tiba. Aku kali nggak keburu-buru pulang, karena Funny mau ngembaliin buku ke perpustakaan. Ternyata Deddy juga berada di perpustakaan itu.
“ Wah, beruntukng dech Aku disini ketemu sama cewek cantik ”, ucap Deddy sambil melihat Aku.
“ yee, kamu kali yang ngikutin Aku ”, sahutku
“ siapa yang ngikutin kamu, Gee. . .err. . .” balas Deddy.
“ An, Aku tadi mau ngomong tapi keburu Rozzy datang, tapi sekarang Rozzy dah pulang dan gag bakalan ganggu lagi. . .”, bisik Deddy.
“ An, kamu tau gag, Aku dah lama suka sama kamu, tapi Aku gag berani ngungkapin kata ini ke kamu, tapi akhirnya terpaksa dech, soalnya Aku takut keduluan sama Rozzy ”, bisik Deddy pelan.
            Aku hanya diam tanpa kata dengan menatap raut muka Deddy yang serius bicara padaku. Aku masih tak menyangka ternyata dia menyukaiku sama seperti Aku mencintainya. Tapi mana mungkin Aku kan udah sahabatan sama dia, pikiranku tak karuan.
“ Woy..kok diem chi, terserah apa jawaban kamu, Aku akan terima ”, ucap Deddy pasrah.
“ Emh. . .gimana yach Ded, Aku bingung. . .bukannya kamu dah sama Ayu yah. . ?’ tanyaku.
“ Kata siapa, Aku dan Ayu gag ada apa-apa kok sumpah, kita Cuma temenan doing ”, tegur Deddy.
“ Oh yah, Aku pulang dulu yah Ded, ayo Fun. .” kataku ngeles sambil menyeret Funny agar segera pulang. Aku masih tidak menyangka semua ini terjadi.
“ Fun, Deddy itu pacaran sama Ayu, itu bener  apa. . .?”, tanyaku.
“ gag tuh, kata siapa. Setau Aku Ayu dah punya pacar kok ”, ujar Funny.
“ Oow gitu,” balasku lirih. “ Fun, kamu tahu gag Deddy tadi ngungkapin cinta lo ke Aku. Dan dia kayak serius dech, menurut kamu Aku harus gimana yah?
“ what, yang bener kamu Rul,  kok bisa, wah ada yang lagi kasmaran nih ”, kata Funny memojokkanku.
“ Kalau kamu cinta sama Deddy, yah terima aja begitu sebaliknya. Deddy kan dah lama kamu kenal ya nunggu apa lagi.
            Menurut Funny emang benar, tapi gimana kalau ada yang gag suka, Aku masih belum percaya juga. Ah!!! Aku mendesah membuang pikiranku itu jauh-jauh.
                        “ makasih yah Fun, sampai ketemu besok ”, pamitku.
                        “ Okeh. . .You are welcome ”, balas Funny.
            Sore tiu, Akunduduk diteras samping sambilmmembaca cerpen yang kupinjam tadi di perpustakaan. “ sore Rul, wah kelihatannya serius nie bacanya ”. tiba-tiba sebuah sapaan terdengar di telingaku. Ternyata Funny dan Deddy datang ke Rumahku. Dan tiba-tiba Aku merasa tegang dan canggung.
                        “ Tumben, kalian maen ke rumahku. .?” tanyaku heran.
“ Gag boleh tha, sekali-kali Aku ngajak Deddy maen ke rumahmu ”, ujar  Funny melas.
                        “ ya bolehlah. .kenapa emangnya??”
“ Gag, Cuma mau nganterin Deddy ajah, kasihan mau apel tapi gag berani.he. . .he. . ”, ucap Funny nyebelin.
“ Ah, kamu bisa saja, bohong yah ”, ucapku ngeles.
“ Nggak An, Funny gag bohong kok, Aku memang keengen ketemu kamu kok ”, ujar Deddy. Ternyata Deddy emang bener serius mencintai Aku.
“ Ded, apakah kamu bener ngomong tadi di sekolah??” tanyaku agak ragu.
“ Yach. .bener An, Aku pengen jadi pacar kamu dari dulu. Jujur dari pertama Aku ketemu kamu, jadi sahabat kamu, Aku sudah punya rasa ini ”, katanya padaku.
            Apakah yang terjadi, ini semua seperti mimpi yang indah di dalam hidupku.” Ya Allah, Aku mohon jika ini mimpi, jangan jangan bangunkanku dari mimpin indah ini Ya Allah,” Aku berkata dalam hati. Ternyata cintaku tidak brtepuk sebelah tangan.
“ Ded, Aku juga suka sama kamu dari dulu. .dan Aku piker kita tak akan pernah bisa jadian karena Aku dan kamu sahat dari dulu. Ternyata pikiranku salah. . .perasaanku sama sepertimu ”, ucapku bahagia.
“ Jadi, kamu terima cintaku donk..”ucap Deddy.
“ nggak tau, pikir aja ndiri. Pasti udah tau jawabannya ”, ujarku sinis.
Takl lama Deddy dan Funny berpamitan pulang karena hari sudah mulai gelap, dan Aku masuk ke rumah drngan perasaan senang
.
“ Tidak bisa di pungkiri lagi, Persahabatan bisa berubah jadi Cinta dan Kebahagiaan ”
“ Oh, Aku tidak percaya bahwa sahabatku selama ini seta cowok yang super duper nyebelin dan nggangguin Aku ternyata suka sama Aku ”, pikiranku dalam hati.
Kebahagiaan, itulah yang kurasakan dan kualami saat ini. Sungguh baru pertama ini Aku merasakan kebahagiaan di umurku yang baru 16 tahun. Itu semua gara-gara cowok super duper nyebelin, Deddy. Nama itu yang selalu terlintas di benakku setiap saat.
            “ Dasar pelamun ”, ejek Funny.
            “ Karena kamu cantik dan sahabatku, perkataan kamu tadi Aku maafkan ”, balasku kesal.
            “ Sorry dech An. . .”, kata Funny tertawa lagi.
            “ Yupzzz, Aku juga bercanda kok. .”
            “ Mikirin apa che sob ”, Tanya Funny pendek.
“ Nggak kok, Cuma sekedar membayangkan wajah pangeran ganteng, Doddy donk. .he he he ”, ucapku.
“ Fun, indah ya jika kita dicintai orang, apalagi orang itu yang kita harapin. Aku masih gag percaya ”.
“ hey, Aku harap kamu jangan terrlalu larut dalam kebahagiaan ini, sebab, bagaimanapun juga hidup terus berjalan dan tak selamanya dia ada disampingmu, menyayangimu seperti sekarang ini, dan hidup ini akan berjalan lebih baik jika masih mempunyai harapan ”, tutur Funny padaku.
            Lalu Aku memeluk Funny dan berkata “ Dulu, sekarang, bahkan selamanya ku kan selalu tetap CINTA, meskipun entah esok apapun yang terjadi, Aku terima kenyataannya.

Persahabatan tak akan pernah terpisah dan terhapuskan. Walau badai menerpa, walau apapun menghadang sahabat tetaplah sahabat. . . .
Aku Harus Optimis itu!!!!! SEMANGAT


facebook saya 

0 komentar:

privasi police

privasi police
privasi police