bagi kalian orang orang yang termasuk kaum borjuis, konsumtif, suka hura
hura dan berpesta di tengah penderitaan kaum marjinal, saya sarankan segera
lekas bergegas untuk tidak membaca blog ini. Mengapa ? “pemikiran kalian
mungkin belum mencapai bagaimana menyambung hidup dari cara yang ekstrim di
luar nalar pemikiran kalian yang sempit” dengan kata lain blog ini tak ada
artinya sekecil apapun untuk anda. Singkat saja perkenalkan nama saya Rio
Puabengga dan tentu saja ada kepanjangan nya. Tetapi di account
facebook,twitter, gmail, dan segala bentuk media social lainya saya mungkin
lebih dikenal dengan nama Rio Cool atau Mr.R saja, timbul sebersit pertanyaan
dari pikiran beberapa orang termasuk keluarga di dalam nya “ Rio kenapa kamu
nggak pake nama keluarga kamu, apa kamu malu? “ di benak saya sudah terpikir
panjang, bukan saya tak ingin memakai nama keluarga di balik nama saya, tetapi
kadang kadang saya berfikir saya tak ingin membuat malu nama keluarga, dengan
perilaku saya yang tidak menutup kemungkinan dibenci banyak orang , dan
berimbas kepada nama baik keluarga saya . Tapi pentingkah biografi saya? “saya
rasa tidak penting , ada hal yang penting dan lebih penting dari itu” yaitu
arti dari kemerdekaan yang utuh. Dalam kesempatan kali ini saya ingin
mengangkat kehidupan anak jalanan atau anak Punk jalanan yang kian merebab
belakangan ini, saya mulai tertarik dunia punk sejak saya sd, saat itu saya
masih duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar, pada saat itu saya acap kali
melihat kehidupan anak punk dilingkungan saya tinggal, hanya hal simple yang terbenak
dalam pikiran saya, yaitu “kesenangan, kebersamaan, perdamaian” tetapi dulu
biarlah menjadi dulu, seiring berjalannya waktu saya pun sadar, tentang
kehidupan mereka yang keras, hidup dijalanan untuk tetap bertahan dan berjuang
hidup dijalanan yang keras dan tak bertoleransi, dan hukum rimba pun kadang
berlaku “makin kuat orang tersebut makin bertahan lama pula orang tersebut
hidup”. Itulah singkat cerita kehidupan mereka yang mungkin sebagian orang yang
memandang hal ini dari sudut social merasa memandang sebelah mata kehidupan
mereka, tetapi pandanglah hal ini dari nurani agar kalian lebih bijak dalam
mencermati hal apapun. “KELAM, SURAM, DIBALIK HARAPAN ANAK PUNK” tidak banyak
orang tau jika setiap anak jalanan atau punk jalanan mempunyai mimpi dan ambisi
lebih besar dari pada kita yang hidup boleh dikatakan berkecukupan walau kadang
terasa kurang. Mimpi mereka adalah seperti banyak orang lainnya yang ingin
hidup tenang, layak, dan berkecukupan, tetapi apalah daya mereka hanya bisa
bersukur dengan apa yang ada. Sebagian orang menganggap kehidupan mereka kelam,
karena gaya hidup yang selengean dan tak punya norma, padahal mereka itu
sebenarnya orang yang lebih menghormati jika di hormati. Suram hal yang kedua
di benak setiap orang tentang kehidupan mereka, tetapi dibalik itu semua mereka
mempunyai mimpi dan harapan yang cukup besar untuk hidup layak dan membaur
dengan masyarakat lain di kehidupan social. Tetapi harapan biarlah harapan yang
tenggelam tergerus ombak, terhapus angin dan tersiram hujan derita. “kehidupan
keras” dibalik indahnya kebersamaan mereka ada hal yang mungkin di luar nalar
manusia yang hidup normal yaitu, “bertahan hidup dengan segala cara” untuk hal
yang satu ini saya tekankan bagi kalian yang merasa hidup menderita, silahkan
bandingkan dengan mereka. Mungkin tembok tua, tikus tikus liar, sampah jalanan,
lantai emperan adalah teman yang akrab dan setia menemani ketika melewati malam
yang panjang untuk menyongsong hari esok yang tak jelas, untuk mendapatkan
makanan umumnya mereka mengamen dengan besar harapan akan ada yang memberi,
guna membeli makanan untuk melanjutkan hidup. Sekolah? Bukan mereka tak ingin,
biaya pun kini mengambil andil dalam mendapat pendidikan. Sekian dari saya
terimakasih..
0 komentar:
Post a Comment