Pagi yang cerah untuk sebuah hati yang suram.
pagi itu tepat tanggal 12 januari 1993 di temukan sesosok Bayi
yang masih berumur beberapa jam tengah menangis di kumpulan sampah.
Mungkin karna Hanya kumpulan sampah yang sudah Tidak Berguna.
Bayi itu tetap menangis, di mana dia Berteriak menyeruakan
tenaga yang dia punya.
sampai beberapa jam, dia tidak menemukan sesosok manusia yang
menghampiri dirinya.
Mungkin wajar jika tidak ada sebatang hidung manusia yang
menghampiri dirinya, karna keadaan saat itu memang masih menunjukan pukul 6
pagi.
dan lebih menambah momen bayi itu ada Di tempat tumpukan sampah,
yang memang kurang di minati oleh orang orang.
tapi namanya juga Bayi, dia akan berteriak menangis sekencang
kencangnya jika memang dirinya sudah tidak nyaman dengan keadaan yang ada di
sekitar nya.
sampai pada akhirnya bayi itu mendengar seperti ada sesosok
manusia yang sedang menghampirinya.
dan benar saja, telah muncul sesosok manusia, yang mungkin tidak
berpenampilan selayaknya manusia kebanyakan.
dia mempunyai penampilan yang mungkin bisa di bilang, TIDAK
RAPIH dan KUCEL tentunya.
tapi apa daya seorang Bayi, bayi itu tidak menghiraukan dengan
keadaan orang itu.
yang dia pikirkan, bagaimana dia keluar dari pengapnya bau
sampah yang menyeruak memasuki hidung mungilnya.
Siapakah sesosok manusia tadi.?
dan mengapa dia berpenampilan KUCEL atau bahkan terkesan urak
urakan.
hmmh. ya dialah satu satunya sesosok manusia yang menghampiri
bayi itu.
dia hanya Anak PUNK, terlihat dari penampilan nya yang memang
LUSUH.
dengan rambut berdiri tegak dan bewarna merah terang.
dan baju yang mungkin sudah tidak pernah di cuci selama beberapa
bulan.
namun di balik penampilan nya yang lusuh, tersimpan rasa iba nya
terhadap bayi yang menangis sedari tadi.
nama anak itu Irvan, dia mengahmpiri bayi itu dengan
perasaan Kaget, dan bercampur iba.
dia mulai menggendong bayi yang memang masih terbilang sangat
sangat kecil.
tanpa berpikir panjang, dia mulai membawa anak tadi dari baunya
kerumunan sampah yang mulai menyeruak hidung mereka.
0 komentar:
Post a Comment